Oleh : Tasriani, S. Pd
Guru Ekonomi di UPT SMAN 11 Wajo
Pendidikan moral merupakan suatau pembelajaran yang bertujuan untuk membentuk pribadi yang paham akan moral, fokus utamanya adalah generasi muda cerdas tingkat SD hingga Perguruan Tinggi. Sementara moralitas yaitu sebuah ilmu pengetahuan tentang cara berperilaku dalam kehidupan. UU pasal 1 menegaskan bahwa tujuan dari sebuah pendidikan adalah berkembangnya potensi seseorang yang cerdas, berkepribadian baik dan memiliki akhlak yang mulia.
Melalui pendidikan moral seharusnya dapat membawa peserta didik menjadi dewasa, mandiri, bertanggungjawab. Memiliki rasa malu, jauh dari sifat plip plan atau tidak konsisten, berakhlak mulia serta berbudi pekerti luhur agar setelah menyelesaikan pendidikannya tidak lagi bergantung kepada orangtua, masyarakat atau orang terdekat lainnya.
Modal awal pembentukan karakter setiap insan adalah pendidikan moral. Namun tak jarang banyak yang menyepelekan dan menganggap enteng maslaah ini, baik itu dari orang tua, sekolah bahkan pemerintah sekalipun.Padahal pendidikan moral adalah bingkai pembentuk seorang pendidik yang berkarakter kuat dan cerdas. Sebagaimana yang akan kami ulaskan dalam artikel ini.
Sekarang ini, banyak problematika dalam dunia pendidikan yang tidak sesuai dengan nilai moral, etika dan norma, serta tingah laku yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Sangat banyak bahkan kerap kali pelajar melakukan penyimpangan seperti merokok disekolah, tawuran antar pelajar, pergaulan bebas, berkelahi dan lain sebagainya. Nah, inilah mandat seorang guru atau pendidik untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk karakteristik ke arah yang lebih baik. Tapi Permasalahannya tidak hanya terdapat pada anak didik. Terkadang pendidik juga melakukan kesalahan dalam mendidik, misalnya memperbolehkan peserta didik untuk mencontek saat ujian berlangsung. Dengan dalih agar sekolahnya mendapatkan presentase kelulusan yang baik sehingga sekolah tidak akan malu. Ada pula pendidik yang melakukan kekerasan kepada siswa yang nakal. Padahal pemerintah telah melarang keras mendidik dengan menggunakan kekerasan. Meskipun tujuannya baik, tapi dapat menumbuhkan trauma psikis tersendiri. Hal itu juga dapat merusak moral dari pendidik yang seharusnya mengayomi tapi justru sebaliknya.
Pendidik yang profesional harus menyadari bahwa peserta didik yang datang ke sekolah telah memiliki sikap, kepercayaan dan kebiasaan tentang moral yang terlebih dahulu ia dapatkan dirumah dan di lingkungan. Sehingga menyebabkan berbagai persoalan moral yang signifikan dari segi pengetahuan dan prinsip anak.
Bagaimana seorang pendidik bertingkah laku disekolah akan memberikan pengaruh kepada siswanya. Karena faktanya apa yang dibicarakan gurunya disekolah akan lebih di gugu lan ditiru oleh siswanya. Selain itu, guru mengemban tanggungjawab untuk mengembangkan moral siswa yang berorientasi mencapai kesuksesan moral, etika yang baik dan akhlak yang tinggi.
Pendidikan moral calon pendidik yang bermoral kuat dan cerdas dapat dilakukan dengan menerapkan hal-hal berikut ini :
- Membekali diri dengan niat tulus ikhlas dengan misi menjadikan siswa sebagai generasi penerus yang hebat, cerdas, dan berkarakter. Jika seorang guru melakukan dengan niat yang ikhlas, niscaya akan tercipta karakter-karakter unggul terutama dalam hal moral. Jangan mengajar hanya semata-mata karena gaji atau profesi.
Membekali diri pendidik dengan kreatifitas yang tinggi. Hal ini sangat diharapkan terdapat pada setiap guru. Karena guru yang kreatif memiliki cara pengajaran yang
- Banyak sekali hal-hal kreatif tercipta yang akan membuat siswa menjadi senang dan semangat dalam belajar. Jika guru hanya menyampaikan pelajaran secara berulang dengan cara yang sama, siswa akan mudah bosan.
- Menjadi Pendidik yang inspiratif yaitu terbuka dan membuka wawasan bagi siswa maupun dirinya sendiri. Wawasan yang dimaksudkan disini adalah membuka pikiran-pikiran baru dan berbagai cara baru demi mensukseskan tugasnya dalam pembelajaran. Guru inspiratif juga dapat menjadi salah satu fasilitas kesuksesan siswa dalam belajar. Berikut yang harus dilakukan oleh guru inspiratif :
- Bersikap terbuka dalam menjalankan rencana mengajar dan kegiatan belajar mengajar.
- Mengolah dengan sebaik mungkin bagaimana kiat-kiat menyampaikan pelajaran kepada siswa
- Menjadikan isi pelajaran sebagai ilmu nyata yang tidak hanya dipelajari tapi juga dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Menunjukkan perilaku yang demokratis terhadap siswa dan memiliki tenggang rasa atau saling menghargai terhadap semua siswa
- Menyelipkan humor seperlunya dalam proses pembelajaran
- Menjadikan siswa sebagai partner yang baik dalam kegiatan belajar mengajar
Seorang pendidik yang baik, yang memiliki karakter kuat dan cerdas juga harus menerapkan hal-hal berikut dalam kegiatan belajar mengajar demi generasi yang gemilang :
- Menanamkan pola pikir ilmiah yang acuannya dasar hukum yang valid dan jelas
- Memberikan jawaban tidak hanya fokus pada pertanyaan saja, tapi jawab dengan kaidah umum. Tujuannya agar siswa mendapatkan hasil dengan sendirinya tanpa harus di dikte oleh guru.
- Memberikan perhatian lebih intensif terhadap potensi yang dimiliki siswa
- Menggabungkan atau mengkaitkan materi yang diberikan dengan fakta sehari-hari
- Memberikan apresiasi bagi siswa yang berprestasi
- Menyampaikan materi pembelajaran secara menarik dan variatif
Pendidikan moral menjadi bingkai pembentuk calon pendidik berkarakter kuat dan cerdas. Setelah membaca artikel ini, diharapkan calon pendidik khususnya mahasiswa dengan background jurusan pendidikan harus lebih ditekankan mengenai pendidikan moral. Nantinya dapat menjadi bekal yang bermanfaat saat berinteraksi dengan siswa di kelas, lingkungan sekolah ataupun di Lingkungan masyarakat.(AWN)