Next Post

KONDISI PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA NEW NORMAL

SAVE_20211121_210935

Penulis : Rosmawati, S. Pd

Guru SMAN Khusus Keberbakatan Olahraga Makassar 

Tatanan kehidupan baru atau new normal menjadi wacana yang digulirkan pemerintah untuk memulihkan produktivitas masyarakat dan membuat kondisi perekonomian kembali bergairah. New normal merupakan salah satu opsi untuk menjadi tonggak kebangkitan ekonomi Indonesia.

Persiapan jelang new normal ditandai dengan keluarnya Surat Edaran (SE) Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/Menkes/335/2020 tentang Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik) dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha. Dalam SE tersebut, diatur protokol kesehatan bagi pengelola tempat kerja, pelaku usaha, serta pekerja. Dokumen tersebut menjadi acuan bagi sektor usaha saat kembali menjalankan bisnis dengan menerapkan adaptasi kebiasaan baru.

New normal ditempuh pemerintah untuk menyelamatkan kondisi perekonomian negara, serta menekan risiko PHK karyawan oleh pelaku industri. Opsi new normal yang kemungkinan besar akan dipilih Pemerintah RI diprediksi dapat menyelamatkan kondisi perekonomian nasional. Selama masa pandemi COVID-19, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat anjlok, meskipun pada kuartal I 2020 pertumbuhan ekonomi masih positif di level 2,97%.

Pemerintah menargetkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tetap positif pada kuartal II dan kuartal III 2020 di ambang 2,3%-2,5%. Penerapan new normal diharapkan dapat menyokong pertumbuhan ekonomi tersebut. Dengan beroperasinya sektor industri, perekonomian dapat bergeliat kembali dan mengontrol pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah juga tetap mendorong agar proyek strategis nasional (PSN) dapat tetap berjalan. Sejumlah PSN dengan nilai lebih dari 1.400 triliun diproyeksi dapat membuka 3,5 juta hingga 4 juta lapangan pekerjaan sepanjang empat sampai lima tahun ke depan.

Melalui new normal, pemerintah dan masyarakat bersinergi untuk mengembalikan kondisi perekonomian dan sosial masyarakat. Namun, di sisi lain semua pihak diharapkan tetap berupaya menghentikan penyebaran virus Corona. Perkembangan kasus Covid-19 ini sangat berpengaruh terhadap kinerja perekonomian daerah, nasional hingga global.
Perekonomian global diperkirakan akan mengalami resesi pada 2020, dengan pertumbuhan negatif.

Jika dibandingkan, pengaruh Covid-19 memang lebih terasa dampaknya pada negara-negara maju ketimbang negara-negara berkembang.

Dari Kemenkeu memproyeksikan, pada kondisi pesimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 adalah minus 0,4 persen dengan skenario optimistis 1,0 persen. Sementara, PT SMI memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada skenario pesimistis adalah minus 1,13 persen dan skenario optimistis minus 0,82 persen.

Lalu, pada 2021, hampir semua lembaga yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami recovery alias peningkatan dengan pertumbuhan yang positif dengan kisaran skenario pesimistis 4,5 persen dan optimistis 5,5 persen, walau kondisinya akan berbeda dengan sebelum Covid-19, karena adanya perubahan perilaku masyarakat.

Peristiwa tersebut menjadi pelajaran untuk mengurangi tendensi masyarakat untuk bergantung pada bantuan dari pemerintah. Dalam jangka panjang, ketergantungan terhadap bantuan pemerintah akan menjadi ancaman karena dana pemerintah yang terbatas.

Oleh karena itu penyesuaian alokasi anggaran kepada hal-hal yang memberikan manfaat pada jangka panjang. investasi pada proyek jangka panjang seperti infrastruktur dan pendidikan perlu digencarkan.

Investasi pada infrastruktur yang padat karya akan memberikan banyak manfaat dalam jangka panjang. Pertama, penyerapan tenaga kerja dalam jangka panjang akan meningkat, memberikan sumber penghasilan jangka panjang kepada masyarakat. Kedua, manfaat dari infrastruktur yang dibangun memberikan nilai guna yang bisa dimanfaatkan masyarakat dalam jangka panjang. Ketiga, pembangunan infrastruktur dalam industri pariwisata akan meningkatkan minat masyarakat mancanegara untuk berwisata di Indonesia. Industri pariwisata yang saat ini sedang mengalami kemunduran pun dapat segera menyambut momen kebangkitannya.

Hal berikutnya yang akan memberikan dampak positif bagi perekonomian bahkan kehidupan sosial masyarakat dalam jangka panjang adalah investasi pada pendidikan. Investasi pada pendidikan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh Indonesia. Peningkatan kualitas SDM akan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di tingkat internasional. Semakin tinggi daya saing akan meningkatkan membuka kesempatan pekerjaan dan meningkatkan pemasukan masyarakat dalam jangka panjang. Selain itu, investasi pada pendidikan juga dapat diutamakan kepada guru sebagai infrastruktur terdepan sehingga juga membuka lapangan pekerjaan bagi para guru dan meminimalisir kesenjangan pendidikan yang ada saat ini.(AWN) 

asiawomennews

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

Recent News