Next Post

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Sebut Komik Bukan Sebatas Bacaan, Bisa Jadi Intellectual Property dengan Beragam Bentuk

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Sebut Komik Bukan Sebatas Bacaan, Bisa Jadi Intellectual Property dengan Beragam Bentuk

Jakarta, AWN (1/7/2023) – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Angela Tanoesoedibjo mengatakan pagelaran Indonesia Comic Con Pop Asia 2023 bisa menjadi angin segar bagi pelaku industri komik Indonesia.

Pada acara yang digelar di Hall A dan Hall B Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo menjelaskan bagaimana industri komik akan terus dikembangkan, bukan hanya menjadikan komik sebagai bacaan semata melainkan dijadikan IP (Intellectual Property) dengan beragam bentuk.

 

“Komik tidak terbatas sebagai bacaan saja, di mana muncul video game, theme park yang menjadi esensi pengembangan IP, termasuk pengembangan NFT dan AI,” ujar Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo di acara Indonesia Comic Con Pop Asia 2023 di Hall A dan Hall B Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (25/6/2023).

 

Angela Tanoesoedibjo merupakan anggota Kabinet Indonesia Maju ini menyinggung mengenai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 tahun 2022, yang juga nantinya berkesinambungan dengan pelaku industri komik dengan basis IP. 

 

Di mana akan terbantu terkait akses pembiayaan serta perlindungan atas karyanya dengan jaminan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Sehingga kedepannya akan semakin menekan angka pembajakan.

 

“Dengan adanya PP 24 tahun 2022 dimana nantinya akan membantu terkait akses pembiayaan berbasis IP. Lalu juga didaftarkan HAKI untuk memerangi pembajakan. Kemenparekaf tidak hanya akan membantu mengembangkan ekosistem komik tapi proteksinya,” ujarnya.

 

Terlebih, Angela Tanoesoedibjo melihat potensi industri komik yang terus berkembang dimana komik dalam bentuk fisik sendiri masih terus dicari ditengah gempuran digitalisasi yang memungkinkan komik dibaca secara online. 

Dia melihat fenomena dimana penikmat komik seringkali merasa kurang afdol jika tak mendapat komik dalam bentuk fisiknya.

 

“Di era digitalisasi ini justru komik masih dicari fisiknya. Salah satunya melihat elemen kolektornya dimana secara survei dilihat bahwa baca komik itu harus pegang fisiknya,” ujarnya. 

 

Dia berharap kedepannya industri komik ini terus berkembang mengingat saat ini komik masih terus diminati dalam bentuk fisik, meski industri penerbitan sedang mengalami penurunan. 

 

“Semoga di Indonesia komik ini terus berkembang karena di saat industri publishing ini turun, justu industri komik ini terus meningkat,” tuturnya.

 

Dalam acara tersebut, Angela Tanoesoedibjo sempat berkeliling ke beberapa stand yang memperkenalkan beberapa produk komik yang dikembangkan menjadi beragam merchandise berdasarkan karakter yang dikisahkan dalam komik tersebut.(AWN)

asiawomennews

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

Recent News