Lombok Barat, AWN (08/10/2021) – Beroperasinya pabrik pengelolaan Limbah Bahan Beracun Berbahaya (LB3) Lemer, Kecamatan Sekotong Lombok Barat (Lobar) harus memastikan ketersediaan bahan baku secara kontinyu, tegas Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah.
Saat memimpin rakor percepatan Progres Persiapan Operasionalisasi Incenerator LB3 Lemer Sekotong Lobar pada Kamis (7/10/2021) di ruang rapat Utama Kantor Gubernur NTB Ummi Rohmi mengatakan bahwa “Persediaan bahan baku penting bagi kontiyunitas beroperasinya sebuah pabrik.” Sehingga pemetaan ketersediaan bahan baku pada fasilitas kesehatan (Faskel) se-NTB sudah rampung.
Ummi Rohmi juga mengatakan bahwa teknisnya bahan baku tersebut harus diangkut setiap hari. Terlebih kapasitas pabrik per hari mencapai 6,68 ton.
Lebih lanjut, cucu Pahlawan Nasional asal NTB tersebut menerangkan bahwa “Setidaknya saat beroperasi awal pertengahan Oktober ini bahan baku telah tersedia setengahnya.”
Beliau juga meminta fasilitas lain seperti infrastruktur pendukung, jalan raya, pasokan listrik hingga jaringan telekomunikasi telah final sebelum beroperasi.
Sementara itu, Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Madani Mukarom memastikan persiapan hampir rampung.
Sumber bahan baku potensi LB3 dari Fasyankes diperoleh dari 39 unit rumah sakit dan I72 unit Puskesmas se NTB.
Dani mengatakan bahwa “Untuk sementara tersedia 3,79 ton/hari, namun masih ada bahan baku yang masih belum terdata.” (AWN/sw)