Jakarta, AWN (02/10/2021) – Acara peringatan Hari Batik Nasional Kementerian Luar Negeri bertepatan dengan pelaksanaan penerimaan secara simbolis hibah batik bernilai tinggi dari BINhouse yang diberikan kepada 132 Perwakilan RI dan menerima peminjaman Batik Lawas dan 10.000 masker batik dari Yayasan Batik Indonesia (YBI) kepada 15 Perwakilan RI.
Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia, Ibu Yanti Airlangga Hartarto, Ibu Josephin (Obin) Komara pendiri BINhouse, jajaran pejabat Eselon I dan II, para Kepala Perwakilan RI, keluarga besar Kementerian Luar Negeri, dan masyarakat, menghadiri penyerahan hibah Batik BINhouse dan peminjaman Batik Lawas YBI tersebut yang dilaksanakan secara virtual.
Terdapat 132 Batik BINhouse yang diserahkan secara simbolis ke Kemlu, dimana batik tersebut dikerjakan dengan tangan, mulai dari pemintalan benang sutera menjadi kain hingga proses membatik dengan pewarna alami. Sementara itu, Batik Lawas yang dipinjamkan oleh YBI telah berusia lebih dari 20 tahun. Disamping itu, YBI juga memberikan hibah 10.000 masker batik bagi 15 Perwakilan RI yang akan mendapatkan peminjaman Batik Lawas.
Lebih lanjut, dalam sambutan Menteri Luar Negeri, beliau menyampaikan bahwa “Batik adalah salah satu ikon budaya dan identitas Bangsa Indonesia. Para diplomat diluar negeri adalah duta-duta Batik Indonesia.” Selain itu, Menteri Luar Negeri juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada BINhouse dan YBI yang berinisiatif untuk memberikan hibah dan peminjaman Batik Lawas.
Dikarenakan Diplomasi Batik yang dilakukan selama ini, Batik telah menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan. Sejak diakuinya Batik oleh UNESCO, ekspor Batik mencatat peningkatan yang signifikan. Ekspor Batik mengalami peningkatan dari USD 32,28 juta (2008) menjadi USD 149 juta (2019). Disamping itu, Batik juga telah menciptakan lapangan kerja bagi 2 juta orang, termasuk supplier bahan, pedagang, dan pengrajin.
Selama hampir 2 (dua) tahun pandemi COVID-19 telah menekan industri Batik. Kementeian Luar Negeri bekerja sama dengan Kemenkop UMKM, Sarinah, BNI, BRI, dan Bank Mandiri telah mengadakan table top antara pengusaha UMKM dan Perwakilan RI di luar negeri guna mendorong industri Batik. Kegiatan yang diikuti oleh 87 Perwakilan RI tersebut menghasilkan total transaksi ±Rp.2,6 miliar terhadap lebih dari 100 produk UMKM.
Batik adalah warisan budaya luhur Bangsa Indonesia yang perlu dijaga dan dipelihara kelestariannya dan diteruskan kepada generasi muda Indonesia sebagai salah satu identitas Bangsa Indonesia. (AWN/sw)