Rembang, Jawa Tengah, AWN (10/2/2022) —Kementerian Ketenagakerjaan terus mengembangkan peran BLK Komunitas guna mengakselerasi peningkatan kompetensi SDM Indonesia. Untuk itu, selain menjadi lembaga pelatihan, saat ini Kemnaker juga mendorong BLK Komunitas sebagai inkubator bisnis.
“Sudah banyak contoh-contoh diawali dari BLK Komunitas berkembang menjadi unit usaha sendiri. Bisa menghidupkan pesantren di samping memang tujuan utamanya adalah memperkuat kompetensi santri dan masyarakat di sekitar pesantren,” kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, saat meninjau Workshop Kejuruan Teknik Informatika BLK Komunitas Pondok Pesantren Kauman di Lasem, Rembang, hari Rabu (9/2/2022).
Menaker mengatakan, Kemnaker telah mulai menerapkan peran inkubator bisnis ini di sejumlah BLK Komunitas. “Saya berharap BLK Komunitas (Ponpes Kauman-red) ini juga melakukan hal yang sama. Tahun 2021 kemarin kita memilih 25 BLK Komunitas menjadi inkubator bisnis,” katanya.
Menaker menjelaskan, BLK Komunitas adalah unit pelatihan vokasi pada suatu komunitas di lembaga pendidikan keagamaan nonpemerintah yang meliputi pondok pesantren, seminari, dhammasekha, pasraman, dan lembaga keagamaan non pemerintah lainnya, serta komunitas serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.