Makassar, Sulawesi Selatan, AWN (31/3/2024) – Melanjutkan kunjungan kerjanya di Provinsi Sulawesi Selatan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengunjungi Shelter Pattingaloang untuk berdialog dengan Kelompok Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) Nelayan, anak-anak dari Sekolah Percaya Diri (SAPD) dan lansia. Menteri PPPA terus berkomitmen untuk mendengarkan aspirasi perempuan dalam ekonomi dan memastikan perlindungan terhadap perempuan dan anak.
“Peran dan kontribusi ekonomi dan pembangunan para perempuan hebat ini harus terus didorong agar semakin maksimal. Peningkatan pemberdayaan perempuan melalui kewirausahaan seperti yang dimiliki oleh PEKKA menunjukkan peranan perempuan dalam penguatan perekonomian keluarga, dimana dampaknya tidak hanya meningkatkan keberdayaan individu perempuan itu sendiri tetapi juga meningkatkan kesejahteraan keluarga, meningkatkan kualitas pengasuhan dan tumbuh kembang anak, menurunkan angka kekerasan dan diskriminasi dan menguatkan nilai kesetaraan dalam masyarakat. Kuatnya ekonomi keluarga dengan meningkatnya peran perempuan sebagai kepala keluarga dapat mencegah kerentanan anak menjadi korban atau pelaku kekerasan dan dengan kuatnya perempuan mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga dapat melindungi dan membantu anak-anak dari masalah yang dihadapinya,” ujar Menteri PPPA, pada Rabu (27/3).
Menteri PPPA mengapresiasi peran Kelompok PEKKA Nelayan Fatimah Az-Zahra di Shelter Pattingaloang yang telah aktif dalam berbagai kegiatan ekonomi kreatif, serta mencari peluang kerja sama untuk memajukan kegiatan ekonomi kelompok PEKKA nelayan.
“Saya berharap kunjungan ini dapat memberikan semangat kepada Kelompok Wanita Nelayan Fatimah Az-Zahra di Shelter Pattingaloang untuk mengidentifikasi program pemerintah yang dapat memperkuat kegiatan ekonomi kreatif mereka dan membangun jejaring dengan pemerintah, kelompok masyarakat, dan dunia usaha untuk memajukan kegiatan ekonomi kelompok PEKKA nelayan,” kata Menteri PPPA.
Shelter Pattingaloang merupakan inovasi dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar yang merupakan wujud kepedulian terhadap pemberdayaan dan perlindungan perempuan serta anak sebagai salah satu dari 80 shelter di Kota Makassar. Shelter Pattingaloang berperan penting dalam memberikan layanan perlindungan dan pemberdayaan bagi perempuan dan anak. Menteri PPPA juga berharap melalui program-program yang diselenggarakan di Sekolah Anak Percaya Diri (SAPD) yang berada di Shelter Pattingaloang, anak-anak dapat memperoleh pendidikan dan perlindungan yang layak.
“Gerakan gotong royong ini, kami harapkan bisa menjadi inspirasi kalau bicara pemenuhan hak anak dan perlindungan terhadap kelompok rentan. Kehadiran Shelter tersebut menambah kepercayaan masyarakat terhadap komitmen pemerintah dalam melakukan perlindungan anak dan perempuan. Saya yakin semangat gotong royong yang telah dilakukan Pemerintah Kota Makassar, organisasi perempuan, serta masyarakat dapat terus mewujudkan perempuan berdaya dan anak yang sejahtera di Kota Makassar,” ujar Menteri PPPA.
Sementara itu, Pj. Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra, menyampaikan apresiasi kepada Kemen PPPA atas dukungan dalam mendorong program dan implementasi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
“Kelompok Wanita Nelayan (KWN) Fatimah Az-zahra merupakan kelompok yang memberdayakan lansia, perempuan pesisir, perempuan kepala keluarga dan istri-istri nelayan, yang saat ini berjumlah 200 dari 600 orang perempuan pesisir yang dibina dan diberdayakan sehingga dapat mandiri dan memiliki penghasilan sendiri. Dengan adanya pemberdayaan perempuan kepala keluarga pada KWN Fatimah Az-zahrah tentunya hal ini dapat meningkatkan taraf hidup dan kualitas keluarga, serta mendorong perempuan aktif dalam kehidupan sosial. Pemerintah Kota Makassar telah menempatkan kepentingan terbaik perempuan dan anak sebagai investasi masa depan untuk kemajuan dan kejayaan Kota Makassar,” ujar Firman.
Dalam kunjungan kerja di Shelter Pattingalloang, Menteri PPPA meninjau sejumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau usaha rumahan binaan PEKKA dan berdialog langsung dengan warga terutama tentang isu perempuan dan anak yang dihadapi. Menteri PPPA juga memberikan 30 paket kebutuhan spesifik perempuan rentan dan 70 paket kebutuhan spesifik anak.(AWN)