Next Post

Indonesia Jadi Tuan Rumah G20 Empower, Perkuat Kepemimpinan Perempuan di Sektor Swasta 

20-26-49-b2cfd-whatsapp-image-2021-04-12-at-19.48.58

Denpasar, AWN (14/04) – Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang diselenggarakan di Bali pada 2022. Pada rangkaian KTT tersebut akan dilaksanakan G20 Empower yang bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan mendukung kemajuan kepemimpinan perempuan di sektor swasta. 

 
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga menyatakan menyambut baik terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah pelaksanaan KTT G20 dan pihaknya siap terlibat aktif dalam pelaksanaan G20 Empower. 
 
“Untuk melaksanakan G20 Empower  tentunya harus segera dipersiapkan secara baik bersama-sama seluruh stakeholder. Komitmen pemerintah sudah jelas yaitu membangun dunia yang inklusif dan setara, termasuk dalam pemberdayaan perempuan sangatlah tinggi, hal ini sudah dimulai jauh sebelum adanya G20 dan masih terus berlangsung hingga sekarang,” ungkap Menteri Bintang dalam acara Sosialisasi dan Diskusi  Persiapan Pelaksanaan G20 Empower yang dihadiri Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali, anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), dan anggota Kamar Dagang Industri Indonesia (KADIN) di Denpasar, Bali, hari ini.
 
Keanggotan G20 EMPOWER saat ini diwakili oleh focal point yang terdiri dari perwakilan Pemerintah, organisasi bisnis dan dunia usaha. Adapun focal point Indonesia terdiri dari perwakilan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), perwakilan KADIN dan IWAPI, dan Perwakilan PT XL Axiata. Focal point tersebut dipilih karena menunjukkan dukungan kuat terhadap kesetaraan gender dalam pengelolaan sumber daya manusia dan kepemimpinan di perusahaan. 
 
G20 EMPOWER  diluncurkan pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Osaka, Jepang pada 2019.  Dalam pertemuan yang sama, di hadapan para Pemimpin G20, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyampaikan komitmen tinggi untuk meningkatkan akses pendidikan dan pemberdayaan perempuan sebagai elemen kunci untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).
 
Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kemen PPPA, Vennetia R. Danes mengatakan sebagai salah satu upaya mempersiapkan penyelenggaraan G20 Empower, Kemen PPPA akan meningkatkan partisipasi aktif seluruh pihak, melalui pelibatan para pemimpin (top leaders) Perempuan Indonesia dari berbagai perusahaan besar untuk bergabung sebagai Advocates perwakilan Indonesia pada Aliansi G20 EMPOWER.  
 
“Para Advocates ini nantinya akan bertugas sebagai penggiat dalam rangka promosi kepemimpinan perempuan dan pembangunan ekonomi di Indonesia serta menjadi praktik baik yang dapat diduplikasi,” kata Vennetia.  
 
Vennetia menambahkan pemerintah memiliki komitmen untuk memberikan dukungan pada G20 Empower untuk saling berkolaborasi mengangkat isu kesetaraan gender di sektor publik dan swasta. “Isu ini penting untuk mensinergikan pentingnya peran pemerintah dan sektor swasta (bisnis) yang diharapkan dapat disuarakan melalui peran Advocates yang telah menyatakan kesediaan untuk terlibat dalam G20 Empower pada 2021. Sejauh ini sudah ada 34 Advocates yang terpilih di Indonesia,” tegas Vennetia.
 
Berdasarkan agenda pelaksanaan G20 Presidensi Indonesia, penyerahan peran ketua G20 akan diserahkan Italia ke Indonesia pada 21 September 2021. G20 pada 2022 akan mengangkat tema Recovery Together, Recovery Stronger. G20 Empower akan menyesuaikan dengan tema Presidensi tersebut melalui tiga pilar, yaitu mempromosikan produktifitas melalui penguatan sumber daya manusia, inovasi untuk produksi dan ekonomi inklusif serta peningkatan kualitas pendidikan dan soft skill; meningkatkan ketahanan dan memastikan pertumbuhan; inklusif, berkelanjutan dan stabilitas.
 
“Dalam masa pandemi Covid-19 ini  penting untuk memastikan bahwa perusahaan dapat membantu dalam peningkatan dan pertumbuhan ekonomi. Melalui kepemimpinan (leadership) perempuan dalam bisnis, maka pertumbuhan ekonomi yang inklusif diharapkan dapat tercapai dan menjadi praktik baik Indonesia pada negara anggota G20,” ujar Vennetia.
 
Indonesia selaku Co-Chair berperan untuk memberikan advokasi melalui praktek baik dari CEO di sektor swasta serta mempromosikan aksi dan rekomendasi G20 EMPOWER kepada negara-negara anggota G20 melalui berbagai media. Upaya ini diharapkan membawa perubahan besar untuk mendorong keterwakilan perempuan dalam leadership di perusahaan.(awn/fh)

asiawomennews

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *