Seoul, Korea Selatan , AWN (5/5/2023) – Dalam agenda Asian Development Bank Institute (ADBI) Session di sela-sela rangkaian kunjungan kerja hari kedua ke Korea Selatan, pada Kamis (04/05), Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa ADBI merupakan sebuah bank pembangunan multilateral yang memiliki fungsi untuk membantu merumuskan strategi yang efektif bagi kawasan Asia dan Pasifik.
Sesi yang dibuka oleh Dekan ADBI Tetsushi Sonobe ini digelar dalam rangka menyambut G7 Hiroshima Summit, dimana para peserta bertukar pandangan mengenai kerja sama G20 dan G7 untuk mempromosikan perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan. Menteri Keuangan pun berkesempatan menyampaikan beberapa topik seputar Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022 lalu dan Keketuaan ASEAN Indonesia pada 2023 ini.
Menkeu menyampaikan bagaimana Presidensi G20 Indonesia berfokus pada penguatan sistem kesehatan global, transisi energi (termasuk di dalamnya mekanisme trasisi energi), transformasi digital, ketahanan pangan, hingga bagaimana cara melanjutkan capaian-capaian Indonesia kepada Presidensi berikutnya, India.
Selain G20, Menkeu juga memaparkan bagaimana Keketuaan Indonesia pada ASEAN yang memiliki beberapa Priority Economic Deliverables (PEDs) yang beririsan dengan prioritas di dalam G20, mulai dari keuangan transisi, keuangan dan kesehatan, pembiayaan infrastruktur, ketahanan pangan, hingga sektor keuangan itu sendiri.
Tidak hanya itu, mekanisme transisi energi, inklusi keuangan digital, dan literasi keuangan bagi UMKM juga menjadi fokus Keketuaan Indonesia pada ASEAN kali ini.
Menkeu percaya, berbagai mitra pengetahuan seperti ADB dan ADBI ini begitu penting bagi para penyusun kebijakan di tingkat nasional, regional, maupun global dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang mangkus dan sangkil.
Untuk itu, Menkeu berharap kedepannya kerja sama antara ADB, ADBI, G20, G7, dan negara-negara Selatan agar dapat terus diperkuat. (AWN)
