Makassar, Sulawesi Selatan, AWN (6/8/2020) – Dunia pendidikan pada era ini dihadapkan dengan metode pembelajaran berbasis daring (online). Oleh karena itu, Setiap pengajar dituntut untuk bisa mendesain dan mengembangkan bahan ajar yang dapat mencakup situasi proses belajar mengajar baik untuk digunakan di dalam kelas maupun dengan cara daring (online). Selain itu, pengajar dituntut untuk dapat memanfaatkan berbagai media teknologi dalam membantu pelaksanaan proses pembelajaran. Hal tersebut yang kemudian dilakukan oleh Maulina, Mahasiswi Program Studi Doktoral Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Makassar yang mempresentasikan hasil penelitiannya dengan Judul “Developing WhatsApp-Based Speaking Instructional Materials in EFL Teaching for Indonesian University Students” dalam Ujian Seminar Hasil Pada Kamis 6 Agustus 2020 via Zoom dihadapan Promotor Prof. Dr. Nurdin Noni, M.Hum, Copromotor Prof. Drs. Muhammad Basri, MA., Ph.D, dan dewan penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Haryanto, M.Pd., Prof. Dr. Baso Jabu, M.Hum., dan Iskandar, S.Pd., M.Ed., Ph.D.
Dalam ujiannya, Maulina yang juga Peraih Beasiswa BUDIDN (Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia Dalam Negeri) dan Beasiswa PKPI/Sandwich-Like 2019 di Griffith University, Australia oleh Kemenristek Dikti, menjelaskan bahwa pengajaran dan pembelajaran Bahasa Inggris saat ini di era digital di tingkat universitas penuh dengan tantangan, apalagi dengan situasi krisis seperti masa pandemi Covid-19. Melalui metode penelitian pengembangan (Research and Development), penelitian tersebut memberikan satu luaran inovasi baru bahan ajar speaking berbasis WhatsApp untuk mendukung proses belajar mengajar mata kuliah Speaking di tingkat universitas untuk diterapkan pada situasi didalam maupun diluar kelas. Dengan mengintegrasikan pembelajaran Speaking dengan teknologi media sosial seperti WhatsApp, maka hal ini dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi dosen dan mahasiswa.(AWN)