Jakarta, Indonesia, AWN (19/9/2020) – Presiden RI, Joko Widodo, dijadwalkan memberikan pidato perdana dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-75.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengungkap bahwa Jokowi akan memberikan pidato tersebut secara virtual.
“Insya Allah, Bapak Presiden akan berpartisipasi pada sesi ini dan akan menyampaikan statement secara virtual,” ucapnya dalam jumpa pers virtual, Kamis (17/9).
Retno mengatakan bahwa presiden dijadwalkan memberikan pidato pada Rabu (23/9/2020) pekan depan pukul 07.30 WIB.
Kendati demikian, Retno tidak menjabarkan apa yang akan disampaikan Jokowi dalam pidatonya. Namun, dia menyatakan bahwa pesan tersebut akan ditayangkan di televisi PBB.
“Pesan tersebut akan ditayangkan di webTV.un serta di General Assembly Hall,” ungkap Retno.
Tiga Menteri Perempuan Indonesia Juga Akan Berpidato Di Sidang Umum PBB
Tiga Menteri Indonesia juga dijadwalkan akan berpidato di Sidang Umum PBB yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Mneteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Menlu Retno mengatakan selain dirinya ada juga Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pemberdayaan Perempuan serta Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati.Darmawati.
Retno mengatakan, Sidang Umum PBB yang ke-75 itu akan digunakan Indonesia menyampaikan beberapa pesan penting yang tengah terjadi di dunia.
Pesan itu antara lain pentingnya terus memajukan kerjasama internasional dan solidaritas global bagi penanganan pandemi, baik di sektor kesehatan maupun berbagai dampak yang ditimbulkan di bidang sosial ekonomi.
Lalu, mendorong peningkatan kinerja serta peran PBB dan pentingnya seluruh negara terus memperkuat PBB dan multilateralisme.
Retno mengatakan bahwa Sidang Umum PBB ke-75 akan menghasilkan Deklarasi “Peringatan 75 Tahun PBB”.
Adapun pelaksanaan acara itu sendiri akan berlangsung sejak 21 September sampai 2 Oktober.
Tema yang diangkat kali ini adalah “The Future We Want, the UN We Need: Reaffirming our Collective Commitment to Multilateralism – Confronting COVID-19 through effective Multilateral Action“.
Karena terselenggara di masa pandemi, pelaksanaan rangkaian pertemuan tingkat tinggi SMU PBB kali ini akan dilaksanakan secara berbeda. Ada yang hadir secara virtual dan ada juga yang datang langsung.
Pertemuan fisik di Markas Besar PBB di New York, hanya dapat diikuti oleh perwakilan masing-masing negara yang berkedudukan di New York.
Indonesia sendiri hanya akan diwakili untuk datang secara langsung oleh Duta Besar atau Wakil Tetap RI untuk PBB, serta para diplomat yang bertugas pada Perutusan Tetap RI untuk PBB.(ABIM)